Pernahkah anda mendengar istilah Cold Booting dan Warm Booting? Arti
dari Cold Booting adalah Cold=Dingin dan Booting=Proses menghidupkan
komputer. Jika disatukan maka artinya “proses menghidupkan komputer saat
komputer dalam keadaan mati (dingin)” dan Warm Booting adalah
Warm=Panas dan Booting=Proses menghidupkan komputer Dan disatukan
menjadi “Proses penghidupan komputer (kembali) saat komputer dalam
keadaan hidup (panas) atau disebut reboot atau restart”.
Jika dlihat dari artinya pun sudah masuk akal. Cold Boot dilakukan
ketika komputer mati yang pastinya komputer dalam keadaan dingin. Dan
Warm Boot dilakukan ketika komputer hidup yang pastinya juga komputer
akan panas ketika dihidupkan.
Untuk Cold Boot dan Warm Boot, mereka mempunyai metde tersendiri dan proses yang lumayan berbeda. Untuk Cold Boot:
- Cara melakukan Cold Boot:
- Tancapkan Kabel Power ke stop kontak
- Pastikan peralatan komputer (monitor, keyboard, mouse, dll) terpasang benar.
- Pencet tombol power pada casing PC.
- Proses yang dialami ketika Cold Boot:
- PSU. “Ketika arus listrik dalam keadaan baik, maka PSU (Power
Supply) akan mengirimkan sinyal ke chip-chip motherboard bahwa komputer
siap dinyalakan.”
- BIOS ROOM. “BIOS ROM akan mengluarkan program BOOT, yang kemudian
akan dicek dan dilihat oleh Processor untuk tahap selanjutnya/”
- Jika ketika proses BOOT terjadi kesalahan maka BIOS akan memberikan
kode POST error seperti kode beep atau kode post pada layar. Dan proses
akan terhenti sampai masalah terselesaikan.
- BIOS pada VGA card akan mengecek keadaan VGA tersebut dan kemudian mengidentifikasinya.
- BIOS utama akan mencari hardware-hardware yang menggunakan BIOS.
- Start Up. “BIOS akan menampilkan layar start up pada layar monitor.”
- Memory BIOS. “BIOS akan menguji keadaan memori (RAM)”
- Hardware BIOS. “BIOS akan mencari dan menguji hardware-hardware yang tersambung dengan komputer.”
- PnP (Plug and Play) BIOS. “BIOS akan membaca dan konfigurasi
hardware atau perangkat PnP (USB Flash Disk, Printer, USB Keyboard, USB
Mouse, dll) secara otomatis.”
- BIOS Screen Configuration. BIOS akan menampilkan kesimpulan konfigurasi.
- BOOT Drive. “Bios akan mencari drive untuk melakukan boot seperti yang diatur pada boot sequence.”
- BOOT Record. “Setelah proses pencarian drive selesai, BIOS akan
mencari frist boot device dalam urutan yang memiliki MBR (Master Boot
Record) dalam Harddrive, Floppy, atau CD Drive.”
- Operating System. “BIOS memulai proses boot pada sistem operasi yang ada pada drive.”
- Error. “Jika BIOS tidak menemukan BOOT Table Hardware, maka sistem akan berhenti.”
Dan untuk Warm Boot:
- Metode-metode melakukan Warm Boot:
- Pastikan komputer masuk pada Sistem Operasi. Lakukan lah restart pada komputer anda dengan memilih menu yang ada pada OS.
- Ketika komputer belum masuk ke OS, tekan tombol CTRL+ALT+DEL.
- Pencet tombol restart yang ada pada casing PC.
- Proses yang dialami ketika Warm Boot:
- PSU. “Ketika arus listrik dalam keadaan baik, maka PSU (Power
Supply) akan mengirimkan sinyal ke chip-chip motherboard bahwa komputer
siap dinyalakan.”
- BIOS ROOM. “BIOS ROM akan mengluarkan program BOOT, yang kemudian
akan dicek dan dilihat oleh Processor untuk tahap selanjutnya/”
- Jika ketika proses BOOT terjadi kesalahan maka BIOS akan memberikan
kode POST error seperti kode beep atau kode post pada layar. Dan proses
akan terhenti sampai masalah terselesaikan.
- BIOS pada VGA card akan mengecek keadaan VGA tersebut dan kemudian mengidentifikasinya.
- BIOS utama akan mencari hardware-hardware yang menggunakan BIOS.
- Start Up. “BIOS akan menampilkan layar start up pada layar monitor.”
- Memory BIOS. “BIOS akan menguji keadaan memori (RAM)”
- Hardware BIOS. “BIOS akan mencari dan menguji hardware-hardware yang tersambung dengan komputer.”
- PnP (Plug and Play) BIOS. “BIOS akan membaca dan konfigurasi
hardware atau perangkat PnP (USB Flash Disk, Printer, USB Keyboard, USB
Mouse, dll) secara otomatis.”
- BIOS Screen Configuration. BIOS akan menampilkan kesimpulan konfigurasi.
- BOOT Drive. “Bios akan mencari drive untuk melakukan boot seperti yang diatur pada boot sequence.”
- BOOT Record. “Setelah proses pencarian drive selesai, BIOS akan
mencari frist boot device dalam urutan yang memiliki MBR (Master Boot
Record) dalam Harddrive, Floppy, atau CD Drive.”
- Operating System. “BIOS memulai proses boot pada sistem operasi yang ada pada drive.”
- Error. “Jika BIOS tidak menemukan BOOT Table Hardware, maka sistem akan berhenti.”